Kerang
Yang TakLakuTerpaksaSayaBuang
PINANG– Banyakhal yang dilakukan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidup.Diantaranya berjualan kerang.Inilah
yang dilakukan Yana (47).Wanita yang tinggal di
jalan Rawa sari ini mengaku sudah menekuni pekerjaan ini sejak satu tahun terakhir.
Namun,
dalam berjualan dia tidak selalu untung.Justru dia mengaku sering kali
mengalami kerugian karena sepinya pembeli.Bahkan terkadang dalam sehari tidak ada satupun pembeli.Jika tidak laku,
kerang yang di jualnya akan busuk dan terpaksa diabuang.
“Kerang yang tidak laku danbusuk terpaksa sayabuang,”
tutur Yana saat ditemui Wartawan ,selasa
(29/12).Jika sedang ramai pembeli, Yana bisa mendapatkan keuntungan Rp 200 hinggaRp
300 ribu perhari. “Tapi sekarang lagi sepi, biasanya pembel iramai pada hari libur,”
tuturnya.
‘’Kerang yang
tidak laku biasanya lebih dominan saya berikan pada orang-orang
setempat karena apabila disimpan untuk besok pasti akan membusuk dan tak bisa di
makan sama sekali, kalau saya berikan pada orang lain
otomatis pahala akan kembali pada saya juga”tuturnya.
Kerang yang dijual Yana, ia peroleh pencari kerang langganannya dengan harga
yang naik turun. Hal ini disebabkan pasokan kerang yang tidak menentu.Kata Yana
jika pasokan kerang sedikit, maka harga yang
ditawarkan pencari kerang akan semakin mahal dan keuntungan yang
ia peroleh akan semakin sedikit.
Begitu sebaliknya, jika pasokan kerang banyak maka harga
yang ditawarkan penjual akan rendah dan keuntungan yang
diperolehnya akan semakin tinggi.Meskipun sudah mengaku sudah menjual kerang denganharga
yang murah, namun yana menyampaikan masihbanyak pembeli yang menganggap kerang yang
dijual mahal.
“Banyak pembeli yang cerewet dan meminta harga murah,
padahal kauntung saya sedikit.Bahkan sering saya menjual kerang dengan harga yang
sama dengan harga yang saya beli dari pencari kerang, kalau masih ditawar yang
ada saya rugi,” tambahnya.Yana mengaku dalam berjualan ia tidak mematok hara tinggi,
keuntunggan untuk setiap kilo kerang yang dijualnya hanya berkisarRp 500 hingga
Rp1000.
Harga yang
ia tawarkan untuk setiap jenis kerang berbeda-beda. Kerang Hijau jenis yang paling
laris dijual dengan hargaRp 12.000 perkilogram.Kerang Bulu dijual dengan harga
Rp13.000 per kilogram. Anak MutiaraRp 8.000 per kilogram. Sementara Range Rp
10.000 untu kempatekor.“Kami buka mulai dari jam 06.00 wib sampai 22.00 WIB,”
katanya.
Sebelum menjadi penjual kerang, Yana
menekun pekerjaan sebagai pengumpul barang bekas bersama suaminya Hendrik(45).
Dengan pendidikan yang tidak tamat SD, Yana
menyampaikan ia tidak memiliki banyak pilihan pekerjaan.
“Bagi saya pekerjaan apa saja tidak masalah dek,
asal bisa menghasilkan uang,” ucapanya.
Pekerjaan sampingan keluarga ini adalah hmenjual buah.
Disamping rumahnya, mereka membuat mejauntuk menjual buah, namun kerena musim kemarau,
pasokan buah berkurang, hal ini membuat mereka hanya bisamenjual kerang dan mengumpulkan barang bekas.
Yana tinggal dan membuka kios di sebuah rumah yang
tidak layak huni di pinggir jalan dengan menumpang di lahan milik orang.Rumah luas
1kali 2 meter ini berdiri diatas lahan seluas 3 kali 7.Dengankondisiekonomi yang
tidakmemadai Yana tidak punya pilihan lain.
“ Pekerjaan ini masih belum bisa mencukupi kebutuhans
ehari-hari namun saya tidak punya modal untuk membuka usaha yang lebih baik.
Saya berharap pemerintah bisa memberikan saya bantuan.”Ucapnya akhirnya.
Walupun tidak di pandang dengan kedua belah mata tapi
setidaknya padangalah kami orang yang susah ini dengan sebelah mata dengan begitu
setidaknya kami orang susah ini masih di pandang walaupun semacam anak tiri”tutur
Yana.
Walau begitu ia tetap berusah dan tidak mau mengeluh
dengan keadaan keluarga mereka, karena mereka yakin cobaan yang diberikan Allah
swt akan berakhir dengan bahagia dan Allah tidak akan menindas orang-orang yang
susah apalagi orang yang selalu bersyukur terhadapNYA.