Semangat Kuli Panggul Demi Cita-Cita
Anak
PINANG-
Wajahnya selalu tampak gembira, senyum ramah selalu menghiasi wajah tuanya
setiap berpapasan dengan orang lain. Dalam hidupnya lelaki tua ini tidak pernah
meminta belas kasihan kepada orang walaupun hidup dirasa sangat berat. Dia
selalu menjalani hari-harinya dengan semangat dan sungguh-sungguh, meskipun
banyak orang yang mengatakan pekerjaanya itu sangat rendah. Namun baginya
apapun pekerjaan harus dijalankan dengan sebaik mungkin dan penuh kesungguhan. Inilah
sekilas gambaran kehidupan dari sosok seorang bapak yang bertekad mewujudkan
cita-cita anaknya untuk hidup yang lebih baik.
Abdul
Manan, begitu ia biasa disebut, pria yang sudah berusia 59 tahun ini nampak
masih semangat mengerjakan pekerjaannya sehari-hari sebagai kuli panggul di
pasar Pelantar II Tanjungpinang. Hal itu dilakukannya untuk tetap bisa
menghidupi anak istrinya terlebih untuk mewujudkan cita-cita anaknya.
Abdul
Manan yang seorang kepala rumah tangga dengan 3 orang anak ini melakukan pekerjaannya
dengan ikhlas sebagai kuli panggul demi mencukupi kebutuhan keluarganya. Meski
penghasilan sebagai kuli panggul tiap harinya tidak menentu, namun Manan mampu
menyekolahkan anaknya sampai keperguruan tinggi.
Anaknya
yang laki-laki itu kini sedang menempuh pendidikannya di Instititut Teknologi
Bandung (ITB). Walaupun pekerjaannya hanya kuli panggul namun hebatnya, lelaki
yang terlihat masih tegap ini mampu menutupi keperluan kuliah anaknya.
Dengan
peluh masih menghiasi wajahnya, Manan menceritakan saat mendaftarkan anak
lelakinya ke ITB, dirinya harus menggadaikan beberapa barang berharganya ke
pegadaian karena tidak memiliki tabungan. "Alhamdulillah anak saya cukup
pintar, dengan kepintarannya kini, saya tidak perlu lagi membiayai kuliah anak
saya karena ia mendapat beasiswa penuh di ITB, sedangkan 2 anaknya sudah
berumah tangga," kisahnya.
Pria
yang sudah bekerja selama 15 tahun sebagai kuli panggul ini mengaku dalam
perjalanan hidupnya masalah sering kali menghampirinya. Apalagi dengan upah yang
pas-pasan yang didaptkannya dari pekerjaannya, Manan juga harus menyisihkan
sebagaian uang untuk biaya berobat istrinya yang terkena kanker payudara.
“Istri
saya sudah 2 kali melakukan operasi karena terkena kanker payudara. Saya harus
menyisihkan upah dari pekerjaan saya untuk biaya pengobatan istri saya,”
ungkapnya.
Meskipun
masalah sering menghampiri keluarganya tapi Pria yang kelihatan tiga tahun
lebih tua dari usia sebenarnya ini tidak pernah menyalahkan keadaan dan
mengeluh, karena bagi Manan hidup harus selalu bersyukur karena coban yang
diberikan Tuhan harus di hadapi dengan ikhlas dan lapang dada.
Penghasilan
Manan sebagai kuli pangul bisanya tidak menentu dan tergantung banyaknya barang
yang ada. Biasanya Manan mendapat upahnya sebesar Rp300 ribu selama 2- 3 hari.
Walaupun dalam keterbatasan ekonomi keluarga Manan tetap bersabar dan harus
pandai menggunakan uang hasil upahnya.
“saya
harus menyesuaikan penghasilan yang saya dapat dengan berbagai keperluan yang
paling penting. Apalagi istri saya sedang sakit maka saya harus menabung untuk
membeli obat,” ujarnya.
Pada
kesempatan tersebut Manan menyampaikan harapannya, Manan berharap semoga
kedepan kehidupan keluarganya semakin membaik, anaknya bisa selesai kuliah
tepat waktu dan istrinya bisa kembali sembuh seperti dulu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar