Rabu, 20 Januari 2016

Semangat Kuli Panggul Demi Cita-Cita Anak



Semangat Kuli Panggul Demi Cita-Cita Anak

PINANG- Wajahnya selalu tampak gembira, senyum ramah selalu menghiasi wajah tuanya setiap berpapasan dengan orang lain. Dalam hidupnya lelaki tua ini tidak pernah meminta belas kasihan kepada orang walaupun hidup dirasa sangat berat. Dia selalu menjalani hari-harinya dengan semangat dan sungguh-sungguh, meskipun banyak orang yang mengatakan pekerjaanya itu sangat rendah. Namun baginya apapun pekerjaan harus dijalankan dengan sebaik mungkin dan penuh kesungguhan. Inilah sekilas gambaran kehidupan dari sosok seorang bapak yang bertekad mewujudkan cita-cita anaknya untuk hidup yang lebih baik.

Abdul Manan, begitu ia biasa disebut, pria yang sudah berusia 59 tahun ini nampak masih semangat mengerjakan pekerjaannya sehari-hari sebagai kuli panggul di pasar Pelantar II Tanjungpinang. Hal itu dilakukannya untuk tetap bisa menghidupi anak istrinya terlebih untuk mewujudkan cita-cita anaknya.

Abdul Manan yang seorang kepala rumah tangga dengan 3 orang anak ini melakukan pekerjaannya dengan ikhlas sebagai kuli panggul demi mencukupi kebutuhan keluarganya. Meski penghasilan sebagai kuli panggul tiap harinya tidak menentu, namun Manan mampu menyekolahkan anaknya sampai keperguruan tinggi.

Anaknya yang laki-laki itu kini sedang menempuh pendidikannya di Instititut Teknologi Bandung (ITB). Walaupun pekerjaannya hanya kuli panggul namun hebatnya, lelaki yang terlihat masih tegap ini mampu menutupi keperluan kuliah anaknya. 

Dengan peluh masih menghiasi wajahnya, Manan menceritakan saat mendaftarkan anak lelakinya ke ITB, dirinya harus menggadaikan beberapa barang berharganya ke pegadaian karena tidak memiliki tabungan. "Alhamdulillah anak saya cukup pintar, dengan kepintarannya kini, saya tidak perlu lagi membiayai kuliah anak saya karena ia mendapat beasiswa penuh di ITB, sedangkan 2 anaknya sudah  berumah tangga," kisahnya.

Pria yang sudah bekerja selama 15 tahun sebagai kuli panggul ini mengaku dalam perjalanan hidupnya masalah sering kali menghampirinya. Apalagi dengan upah yang pas-pasan yang didaptkannya dari pekerjaannya, Manan juga harus menyisihkan sebagaian uang untuk biaya berobat istrinya yang terkena kanker payudara.

“Istri saya sudah 2 kali melakukan operasi karena terkena kanker payudara. Saya harus menyisihkan upah dari pekerjaan saya untuk biaya pengobatan istri saya,” ungkapnya.

Meskipun masalah sering menghampiri keluarganya tapi Pria yang kelihatan tiga tahun lebih tua dari usia sebenarnya ini tidak pernah menyalahkan keadaan dan mengeluh, karena bagi Manan hidup harus selalu bersyukur karena coban yang diberikan Tuhan harus di hadapi dengan ikhlas dan lapang dada.

Penghasilan Manan sebagai kuli pangul bisanya tidak menentu dan tergantung banyaknya barang yang ada. Biasanya Manan mendapat upahnya sebesar Rp300 ribu selama 2- 3 hari. Walaupun dalam keterbatasan ekonomi keluarga Manan tetap bersabar dan harus pandai menggunakan uang hasil upahnya.

“saya harus menyesuaikan penghasilan yang saya dapat dengan berbagai keperluan yang paling penting. Apalagi istri saya sedang sakit maka saya harus menabung untuk membeli obat,” ujarnya.

Pada kesempatan tersebut Manan menyampaikan harapannya, Manan berharap semoga kedepan kehidupan keluarganya semakin membaik, anaknya bisa selesai kuliah tepat waktu dan istrinya bisa kembali sembuh seperti dulu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar