Harga Beras Melambung Naik,
Masyarakat Tercekik
PINANG-
Kenaikan harga beras di pasar membuat para ibu rumah tangga mengeluh
dikarenakan lonjakan harga beras yang kini melambung naik di pasar Koperasi
Unit Desa (KUD), pada saat ini berkisar naik 2% per kilo dari harga beras
sebelumnya.
Seorang
pedagang pasar yang enggan disebutkan namanya mengatakan, Naiknya harga beras
untuk sekarang belum relatif stabil dan bisa berubah dari hari ke hari, akan
tetapi untuk saat ini kapasitas harga beras per karung 25 kilogram berkisar
Rp250.000 per kilogram jika dibandingkan dengan harga sebelumnya Rp185.000 per
kilogram. Ujarnya saat ditemui di tokonya, Selasa (3/11).
”Selain
itu, Tutupnya kran impor dari luar juga mengakibatkan harga beras naik dan stok
beras habis sehingga beras menjadi mahal serta pelanggan menjadi berkurang
begitu juga dengan penghasilan per hari mulai merosot tidak seperti sebelumnya.
” ujarnya.
Dalam
hal ini juga, pedagang yang enggan disebutkan namanya ini mengutarakan beras
yang impornya dari luar negeri harganya sangat melambung naik seperti beras
pisang dan beras anggur sedangkan beras yang dari dalam negeri atau beras lokal
yang ikut melunjak naik yakni padang raya, gajah, burung merak dan beras ayam
merak. Tuturnya .
Untuk
itu, Ahak (60 tahun), pedagang pasar KUD(Koprasi Unit Desa) juga mengatakan
biasanya pelanggan membeli per karung sedangkan untuk sekarang pembeli hanya membeli
per kilo saja dan pemasukannya mulai berkurang serta pelanggan mulai sepi.
Sementara itu, Julyanti (35 tahun) ,
ibu rumah tangga asal Kelurahan Bukit Bestari, mengaku, hanya bisa mengelus
dada dengan kenaikan harga sembako saat ini. Sekarang harga beras naiknya luar
biasa. Untuk sekarung dengan kapasitas 25 kilogram, kenaikannya mencapai Rp 50
ribu.
"Biasanya
saya beli beras seharga Rp185.000 ribu per 25 kilogram, sekarang jadi Rp 250
ribu," ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar